“Kolumnikata” berisi tulisan-tulisan yang menunjukkan jati dirinya sebagai antropolog yang kolumnis. Kepandaiannya meramu kata-kata menjadi kalimat yang tidak saja menarik untuk disimak, tapi membuat pembacanya “terbuai” kemudian “tersentak” karena telah sampai pada ujung tulisan yang terkadang diakhiri dengan pertanyaan yang ingin mendapatkan dukungan pembaca, atau diakhiri dengan ajakan untuk mencari jawaban atas pertanyaan, atau mengajak pembaca untuk menunggu apa yang akan terjadi, dan ini menjadi salah satu ciri tulisan-tulisannya.