Banyak hal yang akan ditemui ketika seseorang menulis puisi.
Sebab puisi seperti sebuah pintu yang memiliki pintu lain di tubuhnya,
ketika kita membuka pintu yang pertama maka pintu yang lain bersiap
menunggu dengan berbagai perihal yang mendorong kita untuk
mengamati keadaan yang ada di sekitar kita. Sehingga menulis puisi
akan memelihara kepedulian akan berbagai kondisi yang tentunya
mungkin sebagian orang luput memperhatikan hal itu semua. Meski
terkadang di sisi lain puisi tidak terlalu tangguh untuk membuat kata
kata sebagai solusi terhadap berbagai macam persoalan di tengah
tengah masyarakat. Hal tersebut disebabkan karena sebagian orang
hanya memandang puisi sebatas karya sastra saja tanpa berusaha
menangkap harapan-harapan ataukah jalan keluar yang ditawarkan di
dalam puisi itu sendiri.
Di dalam kumpulan puisi ini, Evi mampu menuturkan
sesuatunya secara sederhana, diksi yang tidak rumit, dan pola pikir dari
satu sudut ke sudut lainnya dengan tidak membuat orang harus
menghabiskan satu gelas kopi untuk mampu memahami puisi-puisi
yang dituliskannya. Tentu pencapaian tersebut adalah hasil dia
mengunjungi pintu-pintu yang menyajikan beraneka ragam suasana
dan berbagai peristiwa kemudian menampungnya ke dalam sebuah
wadah yang disebut puisi.